Apa Kabar?

22 April

Hei, apa kabar?

Tentu aku berharap kau baik-baik saja
bahkan kalau bisa, jauh lebih baik dari kemarin.


Aku sungguh ingin menanyakan kabarmu.
Tapi maaf, keberanian saja aku tak punya.



Jadi, biarlah rasa ini menjelma dalam aksara saja.
Karena tak kuat aku membendungnya di dalam dada,
dan tak mampu aku mengubahnya dalam suara.


Aku munafik jika mengatakan hari ini baik-baik saja.
Lebih munafik lagi kalau aku menyombongkan diri dan berkata
menulis puisi untuk menunjukkan keadaan diriku yang baik-baik saja tanpamu.

Karena nyatanya, puisi tak pernah bisa berbohong.
Dia selalu memilih kata yang tepat, menggambarkan isi hatiku.

Jadi bukan aku yang menulis puisi, sebenarnya.
Melainkan puisi itu menulis dirinya sendiri, dan aku medianya.


Sungguh, aku ingin bertemu denganmu, dan tuangkan rasaku dalam suara.
Tapi sekali lagi, sejengkal keberanian saja aku tak punya.

Dan kini aku cuma bisa berharap,
suatu hari kamu membaca satu dari puisiku,
supaya kamu bisa menemukanku,
karena aku menunggumu di sana.

Di baris ketujuh, halaman ke empat belas.
Ayo bertemu di sana.



17.22
9 April 2019

You Might Also Like

0 komentar

Music

nlart · Maru