Clarissa's Journal

Kadang aku berkhayal.
Bagaimana jika ada sebuah tombol dalam kepala kita, manusia.
Seperti tombol 'Delete' di keyboard


Tombol yang akan menghapus segala kenangan.
Agar perpisahan tak lagi menyakitkan, tak lagi menyesakkan,
dan tak perlu juga mengundang air mata,
atau menyisakan duka.

Negeri di Atas Awan,
bukan berbicara tentang sebuah tempat
yang indah seperti surga.
Tidak membicarakan suatu tempat
dengan hamparan awan cantik sebagai permadaninya.

Negeri di Atas Awan,
sebenarnya mengacu pada sebuah angan,

Kala merencanakan perjalanan mencapai suatu tujuan, kita tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi, kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa terjadi. Karena bisa saja, terjadi suatu hal yang tak terduga, yang melenceng jauh dari perkiraan.
Suatu hal yang membuat kita harus berbelok, atau bahkan banting setir, berputar balik.

Ya sudah, apa boleh buat?
Yang bisa dilakukan cuma berpikir, bergerak, bekerja. Segera mencari cara lain agar bisa mencapai tujuan. Bahkan jika dalam perjalanan tadi tujuan kita harus berubah.

Tanggal 15 November kemarin, tepat sebulan aku bekerja di Bethany Nginden.
Rasanya gimana yaa, antara seneng udah mulai betah, takjub aku bisa beneran kerja, juga agak sedih kok udah sebulan aja, sedangkan persiapan Natal semakin dekat >.<

Kiri ke kanan : Bobby - Aku - Rina - Ezra - Desi

Question : 
Apa yang kamu lakukan di malam minggu pertama bulan November?

by pinterest

Answer :
Sedang berusaha mengusir harap dalam dada
yang tanpa kusadar mendadak ada,
diundang oleh laku-laku sederhana.

Sedang berusaha mengusir rasa
yang kusadar terlarang adanya.
Biar asa menjadi asa,
tak perlu terlalu dipikir dan dirasa.

Semakin hari rasanya aku semakin tergila-gila saja dengan puisi.
Nggak cuma pengen share puisi-puisi karyaku, aku juga pengen share puisi karya orang-orang yang juga bagus dan menyentuh hati.

Setelah berpikir-pikir panjang, akhirnya aku memutuskan untuk membuat akun Instagram baru, yang isinya khusus buat puisi aja.
Soalnya kalo digabung sama akun pribadiku rasanya kurang greget gimanaa gitu. Nggak bisa bikin feeds yang rapi. Terus takutnya juga ganggu temen-temen yang nggak suka puisi.
Kan aku pengen juga ada jadwal uploadnya gitu.

Uluh uluhhh, akhirnya gaji pertama masuk ke rekening!!!
Duh bahagianya diriku hari ini.
Bukan semata karena angka di rekening, tapi aku senang karena bisa bener-bener bekerja.

Ini pengalaman kerjaku pertama kali. Dan di hari-hari belakangan ini sensasi kerjanya mulai terasa.

Semesta itu lucu ya,
kadang mampu hentikan waktu
beri ruang bagi manusia 'tuk membangun ingin
setinggi mungkin
seindah mungkin.

Seperti yang teman-teman lihat di wattpad, instagram, sampai blog ini, belakangan sudah nggak banyak cerita-cerita entah itu oneshoot atau yang continued kaya novel yang aku sering buat dulu.'

Akhir-akhir ini aku lagi sukaaa banget sama yang namanya puisi.
Nggak cuma suka baca, tapi juga suka buat.
Sebenernya udah lama, sih. Cuma akhir-akhir ini aja semakin sering buat puisi.
Rasanya hampir tiap hari selalu ada aja puisi baru yang aku tulis. Update blognya aja nih yang ngaret :D

Minggu-minggu terakhir ini aku lagi disibukkan dengan berbagai macam tugas di kampus, dan beberapa urusan lain.
Terutama, urusan yang berkaitan sama pekerjaan.

Pekerjaan?
Yapp, mulai tanggal 15 Oktober kemarin, aku sudah mulai kerja!
Jadi sementara waktu ini, aku membagi waktu untuk kerja sambil menyelesaikan sertifikasi mandarin di kampus.
Untuk rencana berikutnya, ada kemungkinan bakal pindah dari jurusan akuntansi.
I found my passion on another thing.

jika tak mau kehilangan sesuatu,
maka aku harus menggenggamnya erat-erat.

Aku masih bisa merasa bangga atas pilihan yang kubuat di hari itu.


Meski begitu berat dan menakutkan,
setidaknya aku sudah memilih untuk datang dan menghadapinya,
menerima segala konsekuensi yang ada dengan wajah tegar,
juga meneriakkan isi hati.

[Walau belum semuanya, tapi sudah cukup melegakan]

Kamu pikir aku ini apa?


Sampai begitu mudahnya bagimu untuk singgah,

Karena nila setitik,
rusak susu sebelanga.


Ya sudah, dirusak saja sekalian.
Pakai seliter nila.

Apa sih sebenarnya arti dari 'kehilangan' itu?

Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua definisi untuk kata ini.

Yaitu 'hal hilangnya sesuatu; kematian' (sebagai kata benda) dan 'menderita sesuatu karena hilang' (sebagai kata kerja).

Selain menurut KBBI, kebanyakan orang juga beranggapan bahwa kehilangan itu sesuatu yang membawa derita, kesedihan, air mata, dan lain sebagainya.

Aku mengucap syukur pada Tuhan
atas setiap hal sederhana
yang masih mampu kutatap

bahkan boleh kusimpan dalam ingatan.



Satu lagi,

aku mengucap syukur pada Tuhan
atas Embun yang dia ciptakan


meski sedianya hanya sepersekian hari

namun kesannya boleh kucuri
'tuk sekian hari.

Ada hal-hal yang
tidak dapat dikendalikan

meski begitu erat
kita menggenggamnya

meski sudah lama
diam dalam genggaman.




Waktu lebih kuat, Bung!

Lagi-lagi aku tidak bisa merasakan indahnya liburan.

Perhaps, all you need
were merely....


a shoulder to lean on
when you feels so tired
with the world and these shits

Masih jelas kuingat hari itu
kala langit membiru sendu
namun kita masih diam membatu
di sudut toko, meja dua puluh satu


Apa makna janji bagimu?

Semuanya berlalu,
semuanya berubah.


Jangan kau minta
pada fajar ataupun senja
'tuk berikan langit guratan jingga
yang indah, dan selalu sama.


Atau pada embusan angin,
terik mentari, juga tetes hujan,
'tuk datangi bumi
dalam hari-hari yang sama.




Semua yang ada
dalam lintas waktu
pasti berubah




termasuk aku.

Senja,....
Aku ingin bertanya.


Apa hadirku ini,
bermakna bagimu?

Apa yang terbayang di benakmu ketika mendengar kata 'liburan'?


Pemandangan pantai, gunung, atau ingar bingar tempat hiburan lainnya?


          Saya pun memikirkan hal yang sama ketika mendengar kata 'liburan'.
Libur berarti istirahat dari segala kegiatan yang berhubungan dengan kuliah, bisa bangun siang, seharian bermalas-malasan di rumah, atau pergi menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Apa kau melihatnya?
Barisan permata di ujung sana,
dengan kilau pendarnya
sungguh memikat mata.


Begitu cantik,
begitu menarik.

Apa yang lebih cerah
dari langit fajar,


lebih hangat dari
sinar mentari

Ketika aku lelah,
dan harapku akan Senja telah pudar,

datanglah seorang
yang kusebut Fajar.

Malam itu
setelah senja terbenam.
Oh, demi Tuhan
aku masih ingin memelukmu erat.


Aku masih ingin

bertukar tatap,
bersahut senyum,

Senja,....
Sedang apa kau di sana?

Aku merindukanmu.
Ingin duduk berdua,
dan berbagi cerita.

Kupanggil kau Senja,
karena hadirmu memang serupa
seperti senja yang begitu indah.

Senja yang mengubah langit biru terik,
menjadi hitam cantik.
Bertabur bintang jelita,
serta rembulan anggun.

Sama seperti senja,
yang mampu meleburkan dua hal kontras.

Senja yang menyajikan semburat indah,
memanjakan mata, menggugah hati,
membuat penikmatnya terbuai,
lupa waktu.

Seringkali hati,
memilih tanpa melibatkan akal.

Mencinta tanpa mendengar bisikan,
petuah, petunjuk,
dari yang mampu menimbang.

Niatnya cuma mau nge-prank sih,
biar nggak garing.
Pengen ketawa aja.

Anjir!
Kok jadi deg-degan beneran gini?!

Aku tidak memimpikan
tentang emas, permata,

atau sebongkah berlian cantik
yang sekejap jatuh dari langit.

Pemahaman orang-orang di luar sana mengenai kepribadian Introvert ini tampaknya masih kurang. Karena masih ada banyak pandangan yang salah mengenai karakter ini.

Saya yang memiliki karakter dominan Introvert merasakan sendiri bagaimana sulitnya berjuang menjadi seorang Introvert. Dan nyatanya, segala pandangan yang ada di masyarakat tidak sepenuhnya benar.

20 April 2018, tepat seminggu yang lalu, terdengar kabar duka dari dunia musik.
Seorang DJ berbakat asal Swedia, Avicii ditemukan tak bernyawa di kamar hotelnya.
Saat itu, belum ada pernyataan lebih lanjut dari pihak keluarga. Mereka semua terpukul dan memohon publik untuk menghormati privasi mereka.


Saya yang merupakan fans EDM (Electronic Dance Music) cukup terpukul mendengar berita ini.
Rasanya baru beberapa saat lalu Avicii merilis album, dia terlihat baik-baik saja. Tapi kenapa tiba-tiba ada berita ini?

Ada dentuman keras,
jauh di dalam dadaku.

Ada seutas senyum,
yang kadang disertai rona,
kala mengingat hari itu.

Hei, kamu!


Kamu yang sempat bersemayam di sini.
Kamu yang sempat bermalam di hati.

Memang sulit untuk melepas,
sulit untuk melupakan,
atau bahkan sekadar bangkit berdiri.


Aku paham betul seperti apa rasanya.

Terkadang,
bukan sebaris kalimat puitis
yang ingin kita dengar.

Cukup sepatah kata

Lalu lintas yang padat,
dengan asap, suara klakson,
juga knalpot yang bising.

Matahari bersinar terik,

Nggak ganteng, sih.

Kuharap kamu tidak bertanya
tentang sepiring hati yang kau beri
(yang lupa kuletakkan di mana)
kepadaku di kala hujan lebat malam itu.

Sesungguhnya aku telah sadar diri.
Aku tahu aku tidak pantas untuk itu.
Aku paham ini tidak baik.

Jangan kau menyalahkan waktu.
Dia tidak kejam,
Dia tidak egois,

Huaa, rasanya kangen luar biasa sama aktivitas menulis.

Akhirnya, sampai juga di hari Minggu.
Ada banyak hal yang terjadi, dan ada banyak pelajaran yang aku dapat di minggu ini.
Yah, sedikit kesimpulan aja yaa dari hari pertama.

Sebenernya hari Senin itu aku nggak ada kelas, dan harusnya libur.
Tapi, Senin ini aku terpaksa ke kampus karena ada rapat panitia untuk acara hari Selasa-Rabu.

Betapapun,
kaki-kaki besar berlapis permata
tetap saja mampu menginjak.

Entah menginjak tanah,
sebatas berpijak.

Feels like a fool
After letting some tears flow
For who won't know
and leaving now

Operasi plastik itu, nggak sepenuhnya bisa dikatakan dosa, tanda ketidakbersyukuran manusia.
Semua tergantung apa alasan orang tersebut melakukan operasi plastik.


Kalo gitu, apa aja alasannya? Kenapa nggak sepenuhnya dikatakan dosa?

Bukan aku, dan bukan siapa-siapaku. Hanya ilustrasi :)

Just like a little fish that suddenly trapped.
She didn't know where to go
What to do, who to ask, and who to discuss with.

Then she tried to swim,
finding way by herself.
Tried to discovering a new place.

A place called home.

Around 3-4 days before Christmas, my university already entering a holiday time.
It's a very long holiday. The next semester will started at last of February.
We got around 2 months holiday.
And when heard that i just like, 'Uh, what a long holiday! It's such a waste of time. I don't know what i am gonna do spending those days.'

On first week, i attend to spend time with useful activity.

Pernah nggak sih, kalian kehilangan sesuatu?
Entah itu barang, uang, atau bahkan orang yang kita sayang.

Pasti semua pernah ya.
Tapi yang kali ini mau aku bahas, bukan cuma berfokus pada kehilangannya aja.
Karena hari ini ada kejadian yang lumayan menegurku.

Kadang kehilangan yang kita alami atas beberapa hal itu terjadi karena keteledoran orang lain, bisa juga karena kita sendiri.

Sebenernya, aku nggak terlalu prefer nonton Mini Drama atau yang juga disebut Web Drama.
Karena dari beberapa Mini Drama yang aku tonton, ceritanya terlalu mainstream, pada umumnya juga lebih menonjolkan kisah romancenya.

Terus kenapa tetep nonton? Karena kepo setelah liat list pemainnya.
Di drama ini, aku kepo sama Donghyun Boyfriend. *maklum, dulu kerjaannya fangirling oppa-oppa beginian*.

Heiii, kali ini aku mau review drama yang baru aja selesai ku tonton.
Entah kenapa lagi seneng nonton drama akhir-akhir ini. Mungkin karena libur kuliahnya panjang dan bosan di rumah, jadi membunuh waktu dengan drama *ceileh.

Akhirnya yang kutunggu-tunggu tiba.

Suara terompet terdengar
Letupan kembang api terlihat.
Juga, iringan tepuk jangan
Dan seruan bahagia.