Kehilangan itu Baik
26 JanuariPernah nggak sih, kalian kehilangan sesuatu?
Entah itu barang, uang, atau bahkan orang yang kita sayang.
Pasti semua pernah ya.
Tapi yang kali ini mau aku bahas, bukan cuma berfokus pada kehilangannya aja.
Karena hari ini ada kejadian yang lumayan menegurku.
Kadang kehilangan yang kita alami atas beberapa hal itu terjadi karena keteledoran orang lain, bisa juga karena kita sendiri.
Saat semuanya sudah terjadi, kita baru kesal, marah, atau ada yang merutuki diri sendiri. Kenapa nggak begini, kenapa nggak begitu.
Kaya yang terjadi hari ini sama aku. Setelah semuanya terjadi, aku baru menyesal, baru terpikir kenapa tadi nggak memilih keputusan ini, lalu mengambil langkah itu. Kalau tadi aku mengambil keputusan tepat, pasti nggak begini akhirnya.
Kesal? Pasti.
Nyesel? Banget.
Rasanya sampai mau nangis.
Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi.
Mau menyesal kaya gimanapun, waktu nggak bisa diulang. Mesin waktu nggak akan pernah datang dengan penyesalan yang terus ditumpuk, apalagi nangis sampe guling-gulingan, ngabisin tisu berpak-pak.
Coba, kita melihat dari perspektif lain.
Pernah dengar pepatah bilang 'Ilmu itu Mahal'?
Ya, pepatah itu memang benar.
Seringkali, untuk belajar sesuatu, kita harus merelakan sesuatu yang lain.
Ada harga yang harus dibayar untuk mendapat sesuatu.
Ini bukan hanya berlaku pada uang. Seperti, kita harus merelakan sejumlah uang untuk mendapat ilmu di sekolah, dsb.
Tapi, yang aku maksud di sini luas.
Hari ini, aku kehilangan sejumlah uang. Yang mungkin orang bilang jumlahnya relatif sedikit, tapi untuk aku itu lumayan. Karena aku ini mahasiswi yang masih bergantung penuh sama orang tua. Belum bisa menghasilkan sendiri.
Kehilangannya pun bisa dibilang karena keteledoranku juga. [Bukan karena dicuri/jatuh ya hilangnya].
Tapi dari sini, aku belajar banyak. Aku jadi paham bagaimana sifat temanku, tahu apakah dia ini bisa diandalkan atau tidak, mendapat solusi kalau suatu saat nanti menghadapi kejadian yang sama.
Ingatlah lagi kehilangan yang pernah kamu alami.
Belajarlah dari peristiwa itu.
Mungkin kehilangan pacar?
Pikirkan, mengapa itu bisa terjadi. Apa ada sifat burukmu yang membuatnya tidak betah?
Atau mungkin sekadar latihan untuk belajar merelakan dia bahagia dengan caranya sendiri.
Bahkan bisa juga, itu pertanda dari Tuhan kalau dia bukan orang yang baik buat kamu.
Kehilangan benda kesayangan?
Apa kamu sudah menyimpannya dengan benar? Apa kamu memperlakukan barangmu dengan baik?
Bisa saja itu menjadi pembelajaran untuk menyimpan barang di tempatnya. Mengingatkan kamu untuk bersyukur dengan semua yang sudah kamu miliki.
Kehilangan tidak selalu berarti buruk. Kehilangan tidak selalu menjadi sebuah hal yang menyedihkan.
Banyak pembelajaran di baliknya. Yang terkadang tidak bisa dibeli, dan membuatmu mampu mengingatnya seumur hidup.
0 komentar