Negeri di Atas Awan

22 Desember


Negeri di Atas Awan,
bukan berbicara tentang sebuah tempat
yang indah seperti surga.
Tidak membicarakan suatu tempat
dengan hamparan awan cantik sebagai permadaninya.

Negeri di Atas Awan,
sebenarnya mengacu pada sebuah angan,

sebuah cita-cita, sebuah impian
tentang keseharian yang indah, sebuah kehidupan.
Hingga rasanya bak tinggal dalam negeri di atas awan.


Setiap insan punya negerinya sendiri,
yang mereka bangun di atas angan,
di awan-awannya sendiri.

Setiap insan punya bayangan sendiri
tentang negeri indah yang mereka bangun
berpondasikan impian.


Namun seringkali mereka beradu,
bertengkar, saling caci maki, dan menghina
demi 'menyepahamkan' definisi Negeri di Atas Awan.
Mereka paksakan orang lain membangun kastil,
membangun pemerintahan yang sama.
Bahkan kalau bisa digabungkan, agar negeri mereka semakin besar.


Itu ide baik, tidak salah.
Bahkan kreatif!

Namun, apa itu sungguh hal baik?
Nyatanya karena ambisi, seringkali terjadi pertengkaran.
Nyatanya karena ambisi, buat pengarah tersesat.
Semakin menggali, semakin dangkal.


Semua orang sibuk memperbesar Negeri di Atas Awan-nya.
Mengusahakan, dengan segala cara.
Tanpa peduli dengan negeri-negeri
di sekitar, yang punya batas teritori.




Meski tahu, banyak yang membisu.

Nyalinya ciut melihat massa
yang entah bagaimana pola pikirnya.
Entah bisa berpikir atau tidak,
entah layak disebut manusia atau tidak.

You Might Also Like

0 komentar

Music

nlart · Maru