200!
17 Juli'Hebat ya, dia bisa masuk sekolah Angkatan Udara.'
'Hebat ya, kecil-kecil sudah juara nasional Taekwondo.'
Bukan hanya dua kali kalimat senada masuk ke telinga dan menikam jiwaku.
Sudah puluhan, bahkan ratusan kali. Aku tak sampai hati menghitungnya.
Kisah-kisah demikian memang sangat menginspirasi.
Namun di sisi lain, juga sangat menyayat hati.
Sedikit informasi sebelumnya, tulisan ini dibuat sebagai perayaan kecil-kecilan karena aku sudah sampai pada post ke-dua ratus pada blog ini. Sebuah pencapaian yang .... biasa saja, sih.
Tulisan ini akan memuat sedikit curhatan dan kisah hidupku yang mungkin membosankan bagi kalian.
Tapi baca saja sampai selesai, ya. Siapa tahu berguna untuk membuang waktu.
Beberapa kisah memang inspiratif dan dapat membuat kita terpacu untuk melakukan hal positif yang sama, atau mirip-mirip, lah.
Namun kisah tersebut bisa juga membuat kita terpuruk.
Jujur, aku selalu minder mendengar kisah-kisah seperti itu.
Anak kecil yang sudah punya prestasi, bisa membanggakan orangtua, bahkan negara.
Anak kecil yang sudah tahu ke mana tujuan hidupnya, mau jadi apa, dan punya semangat tinggi untuk mengejarnya.
Mendengar cerita-cerita demikian, membuat orangtuaku (terutama Mama) akan jadi pengkhotbah sepanjang hari.
Ya, aku tahu, mereka tentu menginginkanku untuk jadi sosok berguna, punya tujuan hidup, punya semangat hidup seperti mereka.
Namun apa daya, aku masih gamang dengan hidupku sendiri.
Zaman baheula, ketika C360 naik daun |
Dulu, aku seorang yang sangat sangat tidak percaya diri. Namun berkat dorongan dan semangat yang diberikan keluarga, aku berubah jadi anak yang cukup percaya diri.
Masa SMP dan SMA mungkin jadi masa kejayaanku.
Aku menjadi solo dancer, keyboardist, ketua OSIS, ketua kelas, mewakili sekolah dalam perlombaan, beriringan dengan keunggulan-keunggulan dalam bidang akademik.
Selain itu aku juga belajar fotografi, menulis, desain grafis, video editing, bahkan mengambil kelas animasi 3 dimensi pada kelas 2 SMA.
Banyak orang dengan mudahnya memberi cap bahwa aku seorang yang multi-talenta. Bisa apa saja, hebat, dan lain sebagainya.
Itu yang kalian lihat dari luar.
Tetapi jauh di dalam, mungkin kalian akan terkejut ketika menemukan sesosok manusia dengan wajah linglung, tak tahu apa-apa, tak bisa apa-apa.
Karena bisa apa saja, aku jadi tak bisa apa-apa.
Memang, aku mudah belajar apa saja, mudah mencintai bidang apapun.
Namun itu membuatku tak tahu ke mana harus melangkah, harus menjadi apa. Karena sederhananya, aku menyukai semua hal, ingin menguasai semua hal. Dan itu mustahil.
Persimpangan merupakan sebuah hal yang sangat membingungkan dan menyakitkan buatku. Aku tak pernah tahu akan jadi apa.
Sampai-sampai jalur hidupku begitu unik. Lulusan SMK Multimedia, kuliah di jurusan Akuntansi, punya hobi belajar bahasa, lalu bekerja sebagai penulis, dan desainer grafis (sedikiiiit).
Dan sekarang cita-citaku berubah lagi, sampai-sampai aku bingung.
Sekarang aku ingin memperdalam dunia kepenulisan sebab bekerja jadi penulis.
Dan bahasa juga....
Yasudah.
Sampai jumpa di post 201 dan seterusnya.
Untuk sementara waktu, post baru hadir setiap hari Rabu dan Sabtu, jam 9 pagi
dan akan semakin sering setelah aku bisa menjaga konsistensi menulis :D.
Aku akan terus menulis, tak peduli apapun.
Aku akan terus menulis pada blog ini, meski kubaca sendiri.
Aku akan terus menulis
sampai mati.
0 komentar