'Hebat ya, dia bisa masuk sekolah Angkatan Udara.' 'Hebat ya, kecil-kecil sudah juara nasional Taekwondo.'
Bukan hanya dua kali kalimat senada masuk ke telinga dan menikam jiwaku.
Sudah puluhan, bahkan ratusan kali. Aku tak sampai hati menghitungnya.
Kisah-kisah demikian memang sangat menginspirasi.
Namun di sisi lain, juga sangat menyayat hati.
Aladdin dan Jasmine duduk berdua di atas karpet ajaib
yang membawa mereka terbang jauh ke udara,
melintasi keramaian jalan, gedung, kota, serta gemerlapnya di malam hari.
Mereka menyanyikan lagu sembari menatap satu sama lain penuh cinta.
Senyum bahagia turut mengembang tanpa bisa lepas dari wajah masing-masing.
Sabtu, 29 Juni kemarin mungkin menjadi malam Minggu yang berkesan buatku!
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan perlombaan bahasa Inggris, dan seminar kepenulisan dengan Faisal Oddang sebagai bintang tamunya.
Sebenarnya, aku belum terlalu kenal dengan karya Faisal Oddang begitu melihat posternya di media sosial sekitar sebulan sebelum acara.
Tapi namanya sudah sering disebut-sebut dalam grup kepenulisan. Dan tercantum di kolom editor pada beberapa buku puisi.
Tanpa pikir panjang, aku langsung mendaftar sebagai peserta seminar. Kebetulan salah satu teman lamaku menjadi panitia dalam acara ini.