Kisah Hati
08 MeiSeringkali hati,
memilih tanpa melibatkan akal.
Mencinta tanpa mendengar bisikan,
petuah, petunjuk,
dari yang mampu menimbang.
Terkadang hati,
menjadi begitu egois.
Ia mengambil kendali seluruh tubuh,
memaksa akal sehat menaati kehendaknya,
memaksa benak untuk merekam,
sebuah sosok selalu.
Kemudian hati,
terlanjur hancur remuk.
Harusnya ia mendengarkan akal.
Harusnya ia tidak berjalan sendiri.
Akhirnya hati,
membuat semua berantakkan.
0 komentar