Ingin Menyerah? Pertimbangkan 5 Hal Ini!
14 Januari2020 belum genap sebulan dan kamu sudah mau menyerah?
Sejumlah orang mungkin masih sibuk membicarakan tentang
resolusi, impian, dan membangkitkan motivasi di awal tahun.
Bagaimana dengan kamu?
Mungkin kedengarannya aneh, ya, kalau sudah mau menyerah di awal tahun.
Tapi kamu nggak sendirian, kok!
Tapi kamu nggak sendirian, kok!
Aku juga sedang merasakan hal yang sama di beberapa hari terakhir ini. Dan untungnya, aku berhasil bangkit kembali, walau belum sepenuhnya juga, sih.
1. Alasan Menyerah
Ini adalah satu hal yang wajib kamu ketahui dan terus tanyakan pada dirimu sendiri.
Mengapa kamu menyerah mengerjakan, atau mengejar suatu hal? Kamu harus tahu pasti jawabannya.
Jangan cuma karena sedang jenuh, badmood, atau sedang lelah saja, lalu kamu dengan mudahnya menyerah.
Nyeselnya nggak ketulungan nanti!
2. Perbaiki
Motivasi
Setelah menemukan alasannya, kamu bisa coba perbaiki itu.
Sedikit curcol, aku hampir menyerah menulis blog ini, karena kusadari motivasiku salah.
Aku ingin popularitas, yang instan pula. Maka ketika tidak mendapatkannya, rasa kecewa dan ingin menyerah muncul. Jadi aku mulai coba untuk mengubahnya.
Kamu harus coba juga!
Setelah menemukan alasannya, kamu bisa coba perbaiki itu.
Sedikit curcol, aku hampir menyerah menulis blog ini, karena kusadari motivasiku salah.
Aku ingin popularitas, yang instan pula. Maka ketika tidak mendapatkannya, rasa kecewa dan ingin menyerah muncul. Jadi aku mulai coba untuk mengubahnya.
Kamu harus coba juga!
3. Lihat
Jejak
Berapa umurmu? Apa yang sedang kamu kerjakan hari ini?
Coba ingat-ingat lagi deh, sudah berapa banyak waktu, tenaga, hingga uang yang kamu habiskan untuk sampai ke titik ini?
Kamu pernah lembur sampai subuh, menguras isi celengan, bertekun sekian ratus hari, demi sampai pada hari ini. Ingat bahwa itu semua pernah kamu lakukan, dan tanpa perjuangan itu, kamu belum tentu bisa sampai di titik ini.
Memang melelahkan, tapi apa kamu yakin mau melepas semuanya begitu saja? Jangan-jangan yang kamu kejar sudah dekat. Pikirkan baik-baik, deh!
Berapa umurmu? Apa yang sedang kamu kerjakan hari ini?
Coba ingat-ingat lagi deh, sudah berapa banyak waktu, tenaga, hingga uang yang kamu habiskan untuk sampai ke titik ini?
Kamu pernah lembur sampai subuh, menguras isi celengan, bertekun sekian ratus hari, demi sampai pada hari ini. Ingat bahwa itu semua pernah kamu lakukan, dan tanpa perjuangan itu, kamu belum tentu bisa sampai di titik ini.
Memang melelahkan, tapi apa kamu yakin mau melepas semuanya begitu saja? Jangan-jangan yang kamu kejar sudah dekat. Pikirkan baik-baik, deh!
4.
Bercermin
Mungkin kamu sedang jenuh, dan perlu waktu istirahat sebentar. Nggak masalah, kok, untuk meninggalkan semuanya dan berdiam sejenak.
Kita bukan robot, dan kita perlu me-recharge diri.
Momen seperti ini justru bisa menjadi waktu yang tepat bagi setiap kita untuk merenungkan kembali.
Apa sih yang sedang kita kejar atau usahakan?
Jangan-jangan kita memasang target terlalu tinggi, dan berujung dengan melelahkan diri sendiri.
Pepatah boleh bilang ‘gantungkan cita-cita setinggi langit’. Tapi bukan jadi sebuah masalah ketika kita tidak menetapkan target yang muluk-muluk, melainkan target yang possible.
Kamu bisa coba untuk ubah tujuanmu, dan sesuaikan dengan sikon saat ini. Habis itu berjuang lagi ya!
Mungkin kamu sedang jenuh, dan perlu waktu istirahat sebentar. Nggak masalah, kok, untuk meninggalkan semuanya dan berdiam sejenak.
Kita bukan robot, dan kita perlu me-recharge diri.
Momen seperti ini justru bisa menjadi waktu yang tepat bagi setiap kita untuk merenungkan kembali.
Apa sih yang sedang kita kejar atau usahakan?
Jangan-jangan kita memasang target terlalu tinggi, dan berujung dengan melelahkan diri sendiri.
Pepatah boleh bilang ‘gantungkan cita-cita setinggi langit’. Tapi bukan jadi sebuah masalah ketika kita tidak menetapkan target yang muluk-muluk, melainkan target yang possible.
Kamu bisa coba untuk ubah tujuanmu, dan sesuaikan dengan sikon saat ini. Habis itu berjuang lagi ya!
5. Ikhlas
Bagian terakhir ini boleh kamu tetapkan ketika situasi sudah nggak memungkinkan.
Karena kita juga nggak bisa memaksa segala sesuatu untuk bisa sampai pada genggaman kita.
Tetapi sekali lagi, jangan buru-buru memutuskan. Pertimbangkan baik-baik sebelum menyerah.
Kamu bisa juga coba konsultasi pada orang-orang yang tepat, jangan hanya pada orang yang dekat. Karena orang yang dekat belum tentu bisa memberi solusi tepat. Carilah mereka yang memiliki pola pikir dewasa, dan lebih bagus lagi kalau berpengalaman.
Bagian terakhir ini boleh kamu tetapkan ketika situasi sudah nggak memungkinkan.
Karena kita juga nggak bisa memaksa segala sesuatu untuk bisa sampai pada genggaman kita.
Tetapi sekali lagi, jangan buru-buru memutuskan. Pertimbangkan baik-baik sebelum menyerah.
Kamu bisa juga coba konsultasi pada orang-orang yang tepat, jangan hanya pada orang yang dekat. Karena orang yang dekat belum tentu bisa memberi solusi tepat. Carilah mereka yang memiliki pola pikir dewasa, dan lebih bagus lagi kalau berpengalaman.
Jika kamu memang memutuskan untuk menyerah, kamu harus
ikhlas. Jangan lagi diungkit-ungkit. Lepaskan semuanya, dan segera mulai yang
baru. Supaya tidak membuang-buang waktu, dan nggak bikin kamu teringat-ingat
dengan yang dulu, kayak mantan.
Memang tips ini jauh dari sempurna, dan hanya menyampaikan
sebagian kecil dari pengalaman teman-teman yang beragam. Tapi aku berharap, ini
bisa membantu kalian.
Tetap semangat ya!
0 komentar