Kisah Lomba Artikel

22 Maret

Beberapa minggu yang lalu, aku memberanikan diri untuk ikut lomba menulis artikel yang diselenggarakan oleh salah satu situs travelling.
Karena biaya pendaftarannya pun gratis, ya anggap saja coba-coba berhadiah, sekaligus menambah pengalaman.


House of Sampoerna Surabaya

Alasan utama ikut lomba, ya karena ingin menang tentunya. Apalagi melihat postingan yang sarat akan komentar, kukira pesertanya sedikit dan ada peluang menang yang besar.
Aku belum pernah menulis artikel travelling meski sudah sekian lama berkecimpung di dunia tulis-menulis. Ini juga jadi tantangan baru.



Hari ini adalah hari pengumuman. Pihak penyelenggara hanya memilih 3 juara dari 315 artikel yang masuk. Sungguh diluar perkiraanku!
Melihat artikel-artikel dalam situs penyelenggara juga sempat membuatku minder. Banyak karya yang ditulis dengan begitu detil dan apik.

Ketika pengumuman lewat live Instagram dimulai, aku sempat berdoa dalam hati, memohon agar masuk nominasi juara. Dan kenyataan berkata lain, aku belum bisa mendapat juara pada kompetisi kali ini. Tak apa, itu wajar.

Hanya ada beberapa hal yang sempat membuatku kesal, merasa tak terima dengan pihak penyelenggara.

Ada beberapa baris dari artikelku yang entah mengapa dihapus oleh pihak penyelenggara pada situs mereka. Dan ketika kutanyakan hal ini pada salah satu contact person, tak ada tanggapan.
Foto-foto yang harusnya sinkron dengan paragraf pun jadi kacau balau saat diunggah ke situs. Selain itu, ternyata masih banyak artikel peserta yang belum diunggah ke situs penyelenggara hingga detik ini.

Aku sempat terbakar emosi, dan merasa tak terima.
Rasanya aneh juga jika pihak penyelenggara mengutak-atik naskah peserta. Bukankah mereka meminta naskah yang orisinal? Lalu jika mereka mengubahnya, apa itu masih orisinal karya peserta?

Tapi kalau dipikir-pikir juga buat apa kusimpan lama-lama perasaan itu? Malah aku sendiri yang rugi.
Ya sudahlah, namanya juga kompetisi.Protes tanpa henti juga tak mengubah keadaan, jadi lebih baik diam dan bersantai saja, bukan?

Namun dari perlombaan kali ini, aku mendapat pengalaman baru, juga komunitas baru.
Banyak dari peserta yang berniat membuat komunitas literasi, dan akupun bergabung bersama mereka. Meski tak dapat juara, aku dapat banyak teman baru yang harganya lebih mahal dari nominal yang dijanjikan jika meraih juara.


Besok akan kubagikan artikel yang kulombakan di sini. Jadi tunggu, ya!

You Might Also Like

0 komentar

Music

nlart · Maru