Ironis

09 November


Siang yang terik, dan semua manusia kepanasan.
Enam orang muda berkumpul, duduk mengitari sebuah meja.
Ditemani semangkuk mie ayam, dan es puter.
Tak lupa perbincangan hangat, dan senda gurau yang membuat perut sakit mewarnainya.

Mereka sedang menikmati hidup.
Oh, bukan, bukan. Mereka sedang menikmati waktu makan siang bersama.



Di bagian dunia lain,
seorang gadis berambut panjang tercenung.
Diam membeku, di hadapan ponselnya.
Bukan ponsel yang membuatnya begitu, melainkan isinya. Sebuah pesan dari keluarga.
'Papa meninggal.'

Siang yang terik, berganti dengan siang yang mendung.
Hanya bagi gadis ini saja.


Asal kamu tahu, ini terjadi di hari yang sama.
Jam, menit, detik, bahkan milidetik yang sama.


Begitulah dunia.
Punya ekstrem-ekstrem yang berbeda.
Ada yang tertawa ketika lainnya menangis.
Ada yang berbangga ketika lainnya terjatuh.
Ada yang mati ketika lainnya lahir.
Ada yang berpesta ketika lainnya berdiam.


Dan terus, itu terjadi sampai hari akhir
sedang banyak orang tidak peduli dengan dunia.
Meski mereka manusia, yang tinggal, hidup, dsn bertumbuh dalam dunia.

Ironis.





23.22
5 Nov 2019

You Might Also Like

0 komentar

Music

nlart · Maru