Menjelajahi Dimensi
02 Juni
Aku
menjelajah ke berbagai dimensi.
Tidak..tidak…
jangan kau tanyakan padaku dimensi apakah itu,
karena dimensi yang kumaksud bukanlah dimensi yang sering disebut-sebut banyak orang
seperti dimensi paralel, dimensi tempat para alien tinggal, atau dimensi-dimensi mainstream lainnya.
jangan kau tanyakan padaku dimensi apakah itu,
karena dimensi yang kumaksud bukanlah dimensi yang sering disebut-sebut banyak orang
seperti dimensi paralel, dimensi tempat para alien tinggal, atau dimensi-dimensi mainstream lainnya.
Dimensi ini menyangkut tempat, beserta manusia-manusia yang berada di tempat itu.
Kau tahu, setiap kali aku berpindah tempat, rasanya seakan aku masuk ke dimensi
lain.
Bukan hanya lingkungan yang berubah, seluruh isi pikiran, perasaan, serta tingkah laku pun ikut berubah.
Bukan hanya lingkungan yang berubah, seluruh isi pikiran, perasaan, serta tingkah laku pun ikut berubah.
Rasanya seakan seluruh dunia ikut berubah,
dengan aku sebagai pusatnya.
Seperti ada
semacam saklar… CEKLEK! Dan berubah semua, eh
siapa suruh tekan saklarnya?!
Tidak ada.
Semua
berubah dengan sendirinya, tanpa aku tahu cara kendalikan itu.
Kadang aku ingin tinggal berlama-lama dalam satu dimensi, tanpa harus kembali ke dimensi lainnya.
Kadang aku ingin tinggal berlama-lama dalam satu dimensi, tanpa harus kembali ke dimensi lainnya.
Namun hidup adalah tentang bagaimana menyeimbangkan segala
sesuatu, termasuk segala dimensi yang silih berganti ada, pergi, dan kembali
lagi dalam sebuah poros tanpa ujung bernama rutinitas.
Membosankan?
Kadang.
Kadang.
Melelahkan?
Iya.
Iya.
Menyenangkan?
Sangat.
Sangat.
Jadi?
Ya sudah.
Aku akan terus menjalani hidup dengan berpindah dari satu dimensi ke dimensi lainnya, bertahan hidup dari dimensi-dimensi itu, dan menjadi kuat karenanya.
Ya sudah.
Aku akan terus menjalani hidup dengan berpindah dari satu dimensi ke dimensi lainnya, bertahan hidup dari dimensi-dimensi itu, dan menjadi kuat karenanya.
1 komentar