Pada hal-hal tak terencana,
yang mampu membentuk cerita sempurna
kita menyebutnya 'kebetulan'

'Kebetulan banget ketemu kamu di sini.'
'Kebetulan kita searah'
'Kebetulan warna baju kita sama.'


Dan ada sejuta 'kebetulan' lainnya
yang tiba pada momen tepat
seakan telah direncanakan sebelumnya.


Tak jarang, kitapun takjub dibuatnya.
Mengapa ada sebuah 'kebetulan' yang begitu akurat?


Seringkali, 'kebetulan-kebetulan' ini juga
membuat sebuah kisah jadi semakin menarik,
semakin hidup,
semakin terasa nyata.


Namun, pepatah mengatakan
"Tidak ada yang namanya 'kebetulan' di alam ini."
Tapi, dia harus dinamai apa kalau bukan 'kebetulan'?


Sebab tak ada sebuah 'kebetulan' yang terjadi tanpa tujuan.


'Kebetulan' bertemu teman, misalnya.
Lalu di kemudian menit kau membutuhkan bantuannya.

Atau 'kebetulan' menabrak seseorang, misalnya.
Lalu di kemudian waktu kau bersanding dengannya
seperti kisah mainstream pada drama-drama.


'Kebetulan' memang tidak ada,
sebab semua telah dirancangkan Pencipta
untuk bertemu, untuk terjadi, untuk terhilang, untuk begini, dan begitu pada momen yang tepat.

Di luar perkiraan,
di luar akal,
juga di luar kehendakmu.


Aku yakin,
Pencipta turut terlibat pada setiap perjumpaan, atau perpisahan,
pada kehilangan, atau penemuan,
pada candaan, atau tangisan.

Aku yakin, Pencipta turut ambil bagian
dalam merancangkan hal-hal demikian.


Jadi, yang kau namai 'kebetulan' itu sejatinya adalah wujud kerjasama Pencipta bersama semesta, serta para ciptaan.
Hanya kita yang kurang sadar,
dan mengaku kalau itu hanyalah keajaiban semesta, ruang, serta keberuntungan tiap orang.



Kebetulan sekali ide ini lewat saat aku sedang mandi.