Minggu, 26 Maret 2017
13 JuniSebuah cerita lama.
Semua berjalan baik pada awalnya…
Ini hari minggu, waktu untuk beristirahat dari serangkaian aktivitas melelahkan selama enam hari sebelumnya.
Namun mendadak semua itu berakhir ketika aku mendapat kabar terbaru tentang hasil nilai try out kemarin.
54.
Ya Tuhan. Nilai macam apa ini?
Selama ini aku merasa telah belajar keras, namun masih belum ada hasil.
Ujian kurang seminggu. Namun masih banyak materi matematika yang belum kupahami. Aku takut. Sungguh luar biasa takut.
Aku takut nilaiku nanti akan mengecewakan kedua orangtuaku. Aku takut.
Yang dapat kulakukan hanya belajar ditemani setumpuk buku dan puluhan lembar latihan soal.
Namun semua kegelisahan itu belum berakhir.
Ada masalah yang jauh lebih besar dari sekadar nilai. Ada yang jauh lebih menyedihkan dari itu.
.
.
Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya dalam kata-kata. Aku tidak tahu harus memulai ceritanya, dan menceritakannya dengan cara seperti apa.
Semuanya tampak menyeramkan, menyedihkan, menyebalkan, membosankan.
Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak tahu bagaimana menghentikan ini.
Aku tidak tahu.
Semua yang ada di hadapanku tampak semu. Langkahku tampak gelap dan terasa berat.
Aku tidak tahu harus melangkahkan kaki ini kemana, menggerakkan tangan ini kemana. Aku tidak tahu apa-apa.
Dan aku sampai ke sebuah titik pergumulan
Apakah Tuhan tahu semua ini? Apakah Tuhan mendengar seru doaku? Apakah doa-doaku ini sungguh didengar oleh Tuhan?
Aku tidak bisa bernafas lega. Aku tidak bisa menatap jauh kedepan. Aku tidak bebas bergerak.
Aku takut. Aku ragu. Aku bimbang dan risau.
0 komentar