Diary Alay #HariPertamaSekolah
24 JuliDuuh, liburannya bener-bener nggak bisa ditambah lagi ya T^T.
Belum sempet latihan bangun pagi nih.. (?)
30 hari libur bangunnya siang terus. Karena itu, pas hari pertama masuk sekolah (18 Juli 2016), bangunku agak kesiangan dikit :D.
Disebabkan karena faktor cuaca yang mendung mengundang galau (?), juga alarm yang entah kenapa nggak mau nyala sesuai waktu yang ditentukan.
Akhirnya jadi buru-buru persiapannya. Tapi aku tetep mandi kok, tenang aja :D.
Beruntung, aku siap-siapnya lumayan cepet, jadi nggak sampe ngaret berangkat sekolah.
Cukup semangat juga sih di hari pertama ini.. kangen sama temen-temen jugaa.
Cuma, yang bikin rasa males makin meningkat itu, hujaann.
Hujan datang dengan tiba-tiba, tepat di waktu aku mau berangkat..
Oke, mau nggak mau harus ribet-ribet pake jas hujan.
gambarnya kok begini amat ya? saya nggak sedang galau kok :D cr : goo.gl/PjQJkY |
Dan akhirnya, aku sampe di sekolah dengan basah kuyup.
Walau udah pake jas hujan, tapi sampe tempat parkir motor nggak ada tempat teduh selain pohon-pohon. Ya tetep aja hujannya nembus kann.
Mana nungguin bel masuk dulu di depan.. duuuh, basaah.. basah.. basah *nyanyi ceritanya*
Untung deh hujan pagi-pagi, jadi nggak perlu baris di lapangan buat apel.
Itu yang ada di pikiran seluruh siswa di sekolahku. *sok tau*.
Jadi semua masuk ke kelas masing-masing, dan sibuk cerita sama gengnya masing-masing, entah cerita seru atau cerita garing.
Namun.. ketentraman kelas di jam kosong pagi itu hancur seketika #eaaa. Ketika bapak kesiswaan mengumumkan kalo kita semua harus kumpul di lapangan buat apel hari pertamaa.
Oh tidaaaaak.
Kenapa sih hujannya harus reda??
Ya udah deh, kumpull semua di lapangan.
Isi apelnya mirip-mirip lah dengan tahun sebelumnya.
Pokoknya di tahun ajaran baru, kita diharapkan bisa merubah sikap biar jadi lebih dewasa sesuai kelasnya gituu.
Eh betewe, aku udah kelas tiga lohhh. *krik..krik..*
ini bet seragam kelas XII Multimedia SMKN 6 Surabaya :D |
Dan waktu apel berlangsung, awan mendung datang lagi.
Kita semua udah berharap hujan turun, biar cepet selesai, hehehe :D.
Dan hujan benar-benar turun waktu apel mau selesai ._.
Semua langsung bubar tanpa perintah, menyelamatkan nyawa (?) masing-masing.
Acara halal bihalal tetap berlangsung, walau hujan deras melanda.
Guru di sekolah ini cukup banyaakkk, jadi nggak kenal semuanya.
Setelah selesai halal bihalal, aku balik ke kelas sama temen-temen.
Sama seperti tahun ajaran baru pada umumnya, kita kenalan sama wali kelas.
Tapi nggak ada kenal-kenalan diri di kelasku. Soalnya kelasku tetep, nggak pake di acak.. *sfx : iyeeeaayyy!.
Seneng deh, nggak di acak, udah klop soalnya ^^
Kita berkenalan sama wali kelas baru, manteepp deh wali kelasku.
Orangnya tegas, tapi juga humoris. Jadi nggak galak-galak bangett .
Konon katanya (?) Ibu wali kelasku ini udah jadi guru selama 35 tahun!!
Give applause! *sfx : prok..prok
Setelah berkenalan dengan wali kelas, dibentuklah perangkat kelas baru.
Kelasku mendadak ricuh waktu ibu wali kelas menanyakan
'siapa yang mau jadi ketua kelas?'
'yoga bu!'
'popy bu!'
'Ilvi !'
'Reza'
'Rasendriya bu!'
'Shima aja bu!'
Coba bayangkan, di kelas itu ada 29 siswa yang mengucapkan 29 nama lainnya yang berbeda-beda, tapi secara bersamaan.
Mana ada yang teriak-teriak lagi..
Gimana nggak pusing coba?
Untung aja bu gurunya nggak marah.
Dan akhirnya ibu wali kelas bilang, untuk memberi nama calon yang bertanggung jawab, jangan asal sebut.
Entah dari mana suaranya, dan siapa orangnya, ada yang bilang.
'Clarissa bu!'.
ini hanya ilustrasi ~ cr : goo.gl/cje1O6 |
Astogeeeh..
Aku tak sangguppp... sungguh tak sanggup menghadapi semua ini (?)
Parahnya, bu wali kelas langsung nyatet namaku di daftar kandidat perangkat kelas.
What the .... duck is this ?
Yah, mau gimana lagi.. nurut aja deh.
Akhirnya voting pun dimulai.
Karena di kelasku masih belum ada spidol papan dan lain sebagainya, jadi voting kami menggunakan cara hemat.
Satu lembar kertas dipotong kecil-kecil, dicukup-cukupin buat 29 orang.
Sekecil apaaa itu? ukur aja sendiri ya :p :D.
Aku udah masang wajah garang, dan bilang ke temen-temenku.
'Pokoknya jangan milih aku, awas aja ya sampe ada yang milih aku'
Tapi emang aku ini terlahir dengan wajah imut *hoek* yang nggak cocok banget dipaksa garang.
Aku milih orang lain di voting itu. Namanya di rahasiakan ya, kan asas LUBER JURDIL :D.
Okeh, kertas dilipat jadi kecil, dan dikumpulkan di meja ibu guru.
Setelah itu, bikin gawang-gawangan, dan pemain, terus main sepak bola *eh ?
Ada satu siswa yang bertugas membuka kertas-kertas itu dan membacakan nama yang tertulis disitu.
Aku komat-kamit nggak karuan, berdoa supaya nggak ada yang milih aku jadi ketua kelas.
Ogaaah, beneran ogah aku.
Kenapa?
Jadi ketua kelas itu ribet menurutku.
Disaat enak-enak santai jamkos, harus manggil guru.
Belum lagi, kalau ada apa-apa, yang dipanggil pasti ketua kelas kann.
Tanggungannya beratt kalo menurutku.
Tulisan di kertas-kertas kecil itu mulai dibacakan.
'Clarissa'
'Clarissa'
'Clarissa'
Beberapa menit kemudian.
ini hanya ilustrasi. Aku nggak sekecil itu, nggak pake baju merah-putih, rambutku sebahu, dan kelasku nggak ada gambar warna-warninya. oke? :D cr : goo.gl/NWTRT9 |
Tulisan ini merupakan arsip dari blog sebelumnya
0 komentar