Hei, Pangeran!
30 Juli
Aku memimpikanmu tadi malam!
Kau datang dengan gagah
Bersama kuda putih nan cantik
Juga pedang tajam berkilauan di genggamanmu
Hei, Pangeran!
Tidak pernah sedikitpun terbayang
Akan berbincang bersamamu
Apalagi tertawa bersama
Hei, Pangeran!
Mengapa kau berlalu?
Sosokmu pergi ditelan rimbunnya pohon
Setelah tahu bahwa aku bukan seorang putri
Kau pergi begitu saja
Hei, Pangeran!
Dalam nyatapun
Kau tak pernah sekadar melirikku
Walau hanya semili detik
Ya, aku bukan seorang putri
Bukan putri jelita
Atau pewaris istana
Sepertinya, hadirmu dalam mimpi
Hanya itu yang layak bagiku
Kau terlalu mustahil tuk direngkuh
Sedang aku telah rapuh
0 komentar