Poster Horror

16 Juni

cr : pinterest
Malam itu, aku duduk sendiri di depan komputer kesayangan.
Waktu menunjukkan pukul 23.30, hampir tengah malam.
Seluruh anggota keluargaku sudah terlelap di kamar masing-masing,

Pintu depan sudah tertutup, beberapa lampu juga sudah dimatikan.
Harusnya aku segera tidur, karena suasana mulai mencekam.
Apalagi, besok hari Jumat Kliwon.
Namun tugas sekolah ini tidak mengizinkanku tidur dengan tenang.

Semakin larut, suasana semakin mencekam.
Bahkan lagu Buka Sitik Joss yang kuputar cukup kencang tak mampu mengusir rasa takut,
juga keheningan malam yang mencekam.


Mulai dari Bloody Mary, Sodako, Sundel bolong, hingga suster keramas, semuanya mulai berkeliaran di kepalaku, Menampilkan citra menyeramkan masing-masing.
Membuatku semakin ketakutan sendiri.

Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak,
mengistirahatkan mata dan berusaha mengusir wajah-wajah seram
yang ada di pikiranku.

Aku menatap wajah tokoh-tokoh inspiratif yang tertempek di dinding.
Tak jauh dari monitor.

J.K Rowling, Tahereh Mahfi, Cassandra Clare, Dee Lestari,
dan....



SREEKK

Mendadak foto Pak Cik Andrewa Hirata yang tersenyum dengan buku Laskar Pelanginya terkulai.


DEG!

Ada apa ini?
Tidak ada angin yang mengarah kesana.


Aku bangkit berdiri dan membenarkan posisi foto itu.
Dengan jantung yang berdebar-debar.
Lalu aku kembali duduk, mengamati beberapa catatan lain yang juga tertempel rapi di dinding.


SREKKK

Foto Pak Cik Andrea kembali terkulai.



Ya Tuhan, tolong lindungi hambamu dari segala gangguan.
Jantungku berdebar semakin kencang.
Aku membenarkan foto itu lagi,

SREKK

Terjatuh lagi.


Biasanya dalam film horror, jika sudah seperti ini maka si hantu akan menampakkan diri.

Ya Tuhan!!
Aku komat kamit membaca lirik lagu Buka Sitik Joss yang kukira doa. Karena aku gugup.



Aku memegang lembaran itu, hendak membetulkan ke posisi semula lagi, dan...
...
...
..
..
.
.
.




Terlihat jejak putih berbentuk kotak di ujung lembaran foto itu.



Double tape nya belum dikelupas.



Duck.

You Might Also Like

0 komentar

Music

nlart · Maru