Senin 29 April Dan, seperti senin-senin lain yang pernah kutemui. Lagi, ia menyapa bawa cerah mentari di senyumnya. Lagi, ia berkatabawa seutas tawa di ucapnya. Dan lagi,ia pergibawa kepingan hatiyang entah sejak kapan kuberi. Lalu hilang begitu saja. Mengapa? Tunggu hari Senin datang lagi,ya. Share This Story Share on Facebook Share on Twitter Pin this Post Tags: Puisi, Sastra Posting Lebih Baru Posting Lama You Might Also Like Lagi, Patah.Aku Ingin Menyerah...Jatuh 0 komentar
0 komentar