Dan, seperti senin-senin lain
yang pernah kutemui.
Lagi, ia menyapa
bawa cerah mentari di senyumnya.
Lagi, ia berkata
bawa seutas tawa di ucapnya.
Dan lagi,
ia pergi
bawa kepingan hati
yang entah sejak kapan kuberi.
Lalu hilang begitu saja.
Mengapa?
Tunggu hari Senin datang lagi,ya.
0 komentar